KLASIFIKASI MEDIA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Schramm, 1977). Pada awal sejarah pembelajaran media hanyalah
alat bantu yang digunakan oleh seorang guru untuk menerangkan pembelajaran.
Alat bantu yang awalnya digunakan untuk menerangkan pelajaran adalah alat bantu
visual yang dapat member pengalaman kepada siswa yang berguna untuk mendorong
motivasi belajar, memperjelas konsep yang abstrak selain itu juga dapat meningkatkan
daya ingat siswa tentang suatu konsep.
Dengan berkembangnya teknologi alat bantu pembelajaran
pun makin banyak, mulai dari media visual. Audio, audio-visual. Oleh karena itu
pengklasifikasian media penting untuk dilakukan ini bertujuan agar tidak salah
dalam penggunaannya.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai klasifiksai
media menurut beberapa ahli dan kelebihan serta kekurangan masing-masing media.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dibahas sebelumnya timbul masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain:
1. Bagaimana klasifikasi
media pembelajaran menurut para ahli?
2. Apa kelebihan dan
kekurangan media tersebut?
1.3 Tujuan
Dari perumusan masalah tersebut terdapat beberapa tujuan yang ingin
disampaikan, yaitu:
1. Mengetahui
klasifikasi media menurut para ahli
2. Mengetahui kelebihan
dan kekurangan media yang akan digunakan
1.4 Metode Pembahasan
Pembahasan dalam makalah ini
menggunakan metode pustaka, yaitu membahas permasalahan dengan menggunakan
referensi-referensi yang relevan dengan permasalahan yang dibahas.
1.5 Sistematika Pembahasan
Metode pembahasan masalah yang
dipaparkan di atas dibuat dalam bentuk makalah, yang dijabarkan menjadi tiga
bab sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN yang memuat latar belakang
permasalahan yang akan dibahas, rumusan permasalahan, tujuan pembahasan,
metode pembahasan, dan sistematika
pembahasan.
BAB II PEMBAHASAN memuat tentang analisis teoritis dan
membahas permasalahan dari sudut pandang teori sesuai dengan ringkasan materi.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN merupakan intisari dari
hasil pembahasan dan saran dari penulis untuk pembaca.
BAB II
KLASIFIKASI MEDIA
PEMBELAJARAN
2.1 Klasifikasi
Media Pembelajaran Menurut Para Ahli
Ada beberapa cara untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan media
pembelajaran dengan dasar pertimbangan tertentu. Pengolongan media ini dapat
juga dilakukan dengan berdasarkan pada ruang lingkup pengertian media menurut
para ahli yang mengemukakannya. Berikut klasifikasi media pembelajaran menurut
beberapa ahli:
1. Kemp & Dayton
(1985)
Mengelompokkan media ke dalam delapan jenis, yaitu:
1) Media cetakan
Yaitu meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas
untuk pengajaran dan informasi. Misalnya buku teks, lembaran penuntun, penuntun
belajar, penuntun instruktur, brosur, dan teks terpogram.
2) Media pajang
Pada umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi di depan kelompok kecil. Misalnya papan tulis, flip chart, papan
magnet, papan kain, papan buletin, dan pameran.
3) OHP dan transparansi
Transparansi yang diproyeksikan adalah visual baik
berupa huruf, lambang, gambar, grafik atau gabungannya pada lembaran tembus
pandang atau plastik yang dipersiapkan untuk diproyeksikan ke sebuah layar atau
dinding.
4) Rekaman audiotape
Pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada tape magnetik
sehingga hasil rekaman itu dapat diputar kembali pada saat diinginkan.
5) Seri slide (film bingkai) dan filmstrips
Adalah suatu film transparansi yang berukuran 35 mm
dengan bingkai 2 x 2 inci. Bingkai tersebut terbuat dari karton atau plastik.
Film bingkai diproyeksikan melalui slide proyektor. Program kombinasi film
bingkai bersuara pada umumnya berkisar 10 sampai 30 menit dengan jumlah gambar
10 sampai 100 buah.
6)
Penyajian multi-image
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) dapat
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Bentuk
visualnya berupa gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang
menununjukkan bagaimana suatu benda. Diagram yang melukiskan hubungan konsep,
organisasi, dan struktur materi.
7) Rekaman video dan film hidup
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam
frame di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara
mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup.
8) Komputer
Mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi yang
diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan
sederhana dan rumit. satu unit komputer terdiri atas empat komponen dasar,
yaitu input (keybord dan writing pad), prosesor (CPU: unit pemroses data yang
diinput), penyimpanan data (memori permanen/ROM, sementara RAM), dan output
(monitor, printer).
2. Leshin,
Pollock & Reigeluth (1992)
Mengklasifikasi media ke dalam lima kelompok, yaitu:
1) Media berbasis manusia (guru, instruktur,
tutor, main-peran, dan kegiatan kelompok)
2) Media berbasis cetak (buku, penuntun, buku
latihan, alat bantu kerja, dan lembaran lepas)
3) Media berbasis visual (buku, alat bantu kerja,
bagan, grafik, peta, gambar, transparansi, dan slide)
4) Media berbasis audio-visual (video, film,
program slide-tape, dan televisi)
5) Media berbasis komputer (pengajaran dengan
bantuan komputer, interaktif video dan hypertext)
3. Seels &
Glasgow (1990)
Melakukan klasifikasi media pembelajaran berdasarkan perkembangan teknologi,
mereka membagi dalam dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan
pilihan media teknologi mutakhir.
1) Pilihan Media Tradisional
A.Visual diam
yang diproyeksikan
• proyeksi opaque
(tak tembus pandang)
• proyeksi overhead
• slides
• filmstrips
B.Visual yang
tak diproyeksikan
• gambar, poster
• foto
• charts,
grafik, diagram
• pameran, papan
info, papan-bulu
C.Audio
• rekaman piringan
• pita kaset, reel,
catridge
D.Pernyajian
multimedia
• slide plus suara
(tape)
• multi-image
E.Visual
dinamis yang diproyeksikan
• film
• televisi
• video
F.Cetak
• buku teks
• modul, teks
terpogram
• workbook
• majalah ilmiah,
berkala
• lembaran lepas (hand-out)
G.Permainan
• teka-teki
• simulasi
H.Realita
• model
• specimen
(contoh)
• manipulatif
(peta, boneka)
2) Pilihan Media Teknologi Mutakhir
a. media berbasis telekomunikasi
• telekonferen
• kuliah jarak jauh
b. Media berbasis mikroprosesor
• computer-assisted
instruction (pembelajaran dengan bantuan komputer)
• permainan
komputer
• sistem tutor
intelejen
• interaktif
• hypermedia
• compact video
disc
4.
Setyosari & Sihkabuden (2005)
Mengklasifikasi media pembelajaran berdasarkan lima kategori. Yaitu klasifikasi
media berdasarkan: bentuk dan ciri fisiknya, jenis dan tingkat pengalaman yang
diperoleh, pesepsi indera yang diperoleh, penggunaannya, dan hirarkhi
pemanfaatannya.
1) Klasifikasi berdasarkan bentuk dan ciri
fisiknya
a. Media pembelajaran dua dimensi
yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan media
proyeksi dan berukuran panjang kali lebar saja serta hanya diamati dari satu
arah pandangan saja. Misalnya peta, gambar bagan, dan semua jenis media yang
hanya dilihat dari sisi datar saja.
b. Media pembelajaran tiga dimensi
yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan media
proyeksi dan mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi/tebal serta dapat
diamati dari arah pandang mana saja. misalnya meja, kursi, mobil, rumah,
gunung, dan sebagainya.
c. Media pandang diam
yaitu media yang menggunakan media proyeksi yang hanya
menampilkan gambar diam di layar (tidak bergerak/statis). Misalnya foto,
tulisan, atau gambar binatang yang dapat diproyeksikan.
d. Media pandang gerak
yaitu media yang menggunakan merdia proyeksi yang dapat
menampilkan gambar bergerak dilayar, termasuk media televisi dan video tape
recorder termasuk media pandang gerak yang disajikan melalui layar (screen) di
komputer atau layar lainnya.
5. Gerlach
dan Ely
Mengklasifikasikan media berdasarkan ciri-ciri fisiknya ke dalam delapan tipe,
yaitu:
a. Benda sebenarnya (realita): orang, kejadian,
objek atau benda tertentu.
b. Presentasi verbal: media cetak, kata-kata yang
diproyeksikan melalui film bingkai (slide), transparansi, cetakan di papan
tullis, majalah dan papan tempel.
c. Presentasi grafis: bagan, grafik, peta, diagram,
lukisan, poster, kartun dan karikatur.
d. Potret diam (still picture): potret yang
diambil dari berbagai macam objek atau peristiwa yang mungkin dapat
dipresentasikan melalui buku, film rangkai (filmstrips), film bingkai (slide)
atau majalah/surat kabar.
e.
Film(motion picture): film atauvideo tape dari pemotretan/perekaman benda atu
kejadian sebenarnya, maupun film dari pemotretan gambar (animasi).
f.
Rekaman suara (audio recorder): yaitu rekaman suara saja yang menggunakan
bahasa verbal maupun efek suara musik (sound effect).
g. Program: terkenal pula dengan istilah
pengajaran berprogram, yaitu sikuen dari informasi baik verbal, visual atau
audio yang sengaja dirancang untuk merangsang adanya respons dari pebelajar.
ada pula yang dioersiapkan dan diprogram melalui mesin komputer.
h. Simulasi: peniruan situasi yang sengaja
diadakan untuk mendekati/menyerupai kejadian atau keadaaan sebenarnya. Misalnya
prilaku bagaimana seoarang sopir ketika sedang mengemudi yang ditunjukan pada
layar video atau layar film.
2)
Klasifikasi berdasarkan jenis dan tingkat pengalaman yang diperoleh
Thomas
secara sederhana menggolongkan media pembelajaran ke dalam tiga jenjang
pengalaman, yaitu sebagai berikut.
a. Pengalaman langsung (the real life
experiences)
Berupa pengalaman langsung dalam suatu peristiwa (firs
hands experiences) maupun mengamati kejadian atau objek sebenarnya.
b. Pengalaman tiruan (the subtitute of the
real experiences)
Berupa tiruan atau model dari objek atau benda yang
berwujud model tiruan, tiruan dari situasi melalui dramatisasi atau sandiwara
dan berbagai rekaman atau objek atau kejadian.
c. Pengalaman dari kata-kata (words only)
Berupa kata-kata lisan yang diucapkan, rekaman kata-kata
dari media perekam dan kata-kata yang ditulis maupun dicetak.

Gambar Kerucut Pengalaman Dale
3)
Klasifikasi berdasarkan pesepsi indera yang diperoleh
Dalam
penggolongan ini media dibedakan dalam tiga kelas, yaitu media audio, media
visual, dan media audio visual. Namun Sulaiman menggolongkan media pembelajaran
menjadi sebagai berikut.
a. Media audio: media yang menghasilkan bunyi,
misalnya Audio Cassette Tape Recorder, dan Radio.
b. Media visual: media visual dua dimensi, dan
media visual tiga dimensi.
c.
Media audio-visual: media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam suatu
unit media. Misalnya film bersuara dan televisi.
d.
Media audio motion visual: penggunaan segala kemampuan audio dan visual ke
dalam kelas, seperti televisi, video tape/cassette recorder dan sound-film.
e.
Media audio still visual: media lengkap kecuali penampilan motion/geraknya
tidak ada, seperti sound-filmstrip, sound-slides, dan rekaman still pada
televisi.
f.
Media audio semi-motion: media yang berkemampuan menampilkan titik-titik tetapi
tidak bisa menstransmit secara utuh suatu motion yang nyata. Misalnya:
telewriting dan recorded telewriting.
a. Media motion visual: silent film (film-bisu)
dan loop-film)
b. Media still visual: gambar, slides,
filmestrips, OHP dan transparansi.
c. Media audio: telepon, radio, audio tape
recorder dan audio disk.
d. Media cetak: media yang hanya menampilkan
informasi yang berupa simbol-simbol tertentu saja dan berupa alphanumerik.
4) Klasifikasi berdasarkan penggunaannya
a. Media pembelajaran yang penggunaannya secara
individual.
Misalnya laboratorium bahasa, IPA, IPS serat
laboratorium Pusat Sumber Belajar.
b. Media pembelajaran yang penggunaannya secara
kelompok (misal film dan slides)
c. Media pembelajaran yang penggunaannya secara
massal (misal televisi)
Di samping di atas , media juga dapat dikelompokan berdasarkan sifat
modernnitasnya, antara lain sebagai berikut.
a. Ruang kelas otomatis
yaitu ruang kelas yang
dapat diubah-ubah fungsinya secara otomatis (guru tinggal menekan tombol) untuk
menciptakan perubahan kelas besar menjadi kelas kecil atau diskusi.
b. Sistem proyeksi berganda (multiprojection
system)
Suatu sistem ruang proyeksi yang melengkapi ruang kelas
otomatis, yang memungkinkan proyeksi bahan-bahan melalui berbagai proyektor
secara terkoordinasi.
c. Sistem interkomunikasi.
Sistem ini dibuat dalam rangka pengajaran secara massal,
dimana programnya di-TV-kan. Sistem ini digunakan untuk beberapa kelas dalam
suatu sekolah maupun oleh beberapa sekolah. Untuk memelihara interaksi dan
partisipasi siswa setiap kelas disediakn media interkomunikasi.
5) Klasifikasi berdasarkan pemanfaatannya
Duncan menyusun penggolongan media menurut hirarki pemanfaatannya
untuk pembelajaran. Duncan ingin mensejajarkan biaya investasi, kelangkaan dan
keluasan lingkup sasarannya di satu pihak dan kemudahan pengadaan serta
penggunaan, keterbatasan lingkup sasaran dan rendahnya biaya di lain pihak
dengan tingkat kerumitan perangkat medianya dalam suatu hirarki. Dengan kata
lain semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya
investasinya, semakin susah pengadaannya, tetapi juga semakin umum
penggunaannya dan semakin luas lingkup sasarannya. Sebaliknya semakin sederhana
jenis perangkat medianya, semakin murah biayanya, semakin mudah pengadaanya,
sifat penggunaanya semakin khusus dan lingkup sasarannya terbatas.
2.2 Kelebihan
dan Keterbatasan Beberapa Media Pembelajaran
1.
Bahan Cetak
Kelebihan:
•
Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi
kebutuhan siswa, baik yang cepat maupun yang lamban membaca dan memahami.
•
Di samping dapat mengulangi materi dalam media cetak, siswa akan mengikuti
urutan pikiran secara logis.
•
Perpaduan teks dan gambar dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan
dalam dua format verbal dan visual.
•
Khusus pada teks terprogram siswa akan berinteraksi dengan aktif karena harus
memberi respon terhadap pertanyaan/latihan yang disusun.
•
Dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah
(ekonomis/ecomomical)
Keterbatasan:
•
Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.
•
Biaya pencetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi, gambar atau
foto.
•
Proses pencetakan media yang memakan waktu yang lama.
•
Menimbulkan kebosanan pada siswa.
•
Media cetak hanya lebih banyak menekankan pada pelajaran yang bersifat
kognitif, jarang menekankan pada emosi dan sikap.
•
Jika tidak dirawat dengan baik akan mudah rusak atau hilang.
2.
Papan magnetik
Kelebihan:
•
bermanfaat di ruang manapun tanpa harus ada penyesuaian khusus.
•
Pemakai dapat secara fleksibel membuat perubahan sementara penyajian
berlangsung.
•
Mudah dipersiapkan
•
Fasilitas papan tulis selalu tersedia di ruang kelas.
Keterbatasan:
•
terbatas penggunaan pada kelompok kecil
•
Memerlukan keahlian khusus dari penyajinya.
•
Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan media-media yang
diproyeksikan
•
Pada saaat menulis di papan, guru membelakangi siswa yang akan mengganggu
suasana dan pengelolaan kelas.
3.
Proyektor Transparansi (OHP)
Kelebihan:
•
Pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang.
•
Dapat menjangkau kelompok yang besar.
•
Transparansi dapat dengan mudah dibuat sendiri.
•
Peralatan mudah dioperasikan .
•
Dapat disimpan dan digunakan berulang kali.
•
Memiliki kemampuan menampilkan warna.
Keterbatasan:
•
Fasilitas OHP harus tersedia.
•
Listrik pada ruang harus tersedia.
•
Sulit untuk mengatasi distorsi tayangan yang berbentuk trapesium (keystoning).
•
Harus memiliki teknik khusus untuk pengaturan urutan baik dalam penyajian
maupun penyimpanan.
4.
Rekaman Audio-Tape
Keuntungan:
•
Radio tape telah menjadi peralatan yang lumrah di sekolah.
•
Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan.
•
Rekaman dapa dijadikan alat diagnosis keterampilan mengucapkan, membaca, atau
berpidato.
•
Pengoperasian radio tape relatif mudah.
Keterbatasan:
•
Sulit menentukan lokasi pesan jika pesan itu berada di tengah-tengah pita.
•
Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan
untuk memainkan kembali hasil rekaman pada suatu mesin perekam yang berbeda
dengannya.
5.
Slide (film bingkai)
Kelebihan:
•
Urutan gambar (film bingkai) dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan
•
Dapat disebarkan dan digunakan di berbagai tempat secara bersamaan.
•
Gambar pada film bingkai dapat ditayangkan lebih lama.
•
Film bingkai dapat ditayangkan pada ruangan yang masih terang. Jika tidak ada
layar khusus dinding pun dapat dijadikan tempat proyeksi gambar.
•
Dapat menyajikan gambar dan grafik berbagai bidang ilmu.
•
Dapat digabung dengan suara/rekaman.
Keterbatasan:
•
Gambar dan grafik visual yang disajikan tidak bergerak sehingga daya tariknya
tidak sekuat dengan televisi/film.
•
Memerlukan perhatian dalam penyimpanan agar film bingkai tidak hilang atau
tercecer.
•
Memerlukan biaya lebih besar dari pada pembuatan media foto, gambar, grafik
yang tidak diproyeksikan.
6. Radio
Kelebihan:
•
Memiliki variasi program yang cukup banyak
•
Dapat merangsang untuk mengerjakan latihan dan simulasi karena tersedianya
animasi grafik, warna, dan musik.
•
Sifatnya mobile sehingga fapat dipindah-pindah tempat dan gelombangnya
•
Jangakauan sangat luas sehingga dapat didengar oleh masa yang banyak
Keterbatasan:
•
Sifat komunikasi hanya satu arah
•
Kadang-kadang siarannya monoton dan membosankan
•
Progaram siarannya selintas, tidak bisa diulang-ulang
7. Film dan Video
Kelebihan:
•
Dapat menunjukkan objek secara jelas.
•
Dapat menggambarkan suatu proses secara tepat.
•
Dapat mendorong dan meningkatkan motivasi.
•
Dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya bila dilihat secara langsung.
Keterbatasan:
•
Memerlukan biaya yang mahal.
•
Gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi.
•
Film dan video yang tersedia terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan.
8.
Televisi
Kelebihan:
•
Dapat menampilkan berbagai jenis bahan audio-visual termasuk gambar diam, film,
objek, spesimen, dan drama.
•
Dapat menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa.
•
Dapat membawa dunia nyata ke kelas seperti peristiwa-peristiwa melalui
penyiaran langsung atau rekaman.
•
Dapat menyajikan program-program yang disesuaikan dengan usia.
•
Dapat menghemat waktu guru dan siswa.
Keterbatasan:
•
Hanya dapat menyajikan komunikasi satu arah.
•
Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar.
•
Dikhawatirkan muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru
(dehumanisasi).
•
Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan.
9.
Komputer
Kelebihan:
•
Dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran karena dapat
memberikan iklim yang bersifat afektif dengan cara yang lebih individual.
•
Dapat merangsang untuk mengerjakan latihan dan simulasi karena tersedianya
animasi grafik, warna, dan musik.
•
Dapat berinteraksi dengan siswa secara perorangan, dan kendali berada di
tatangan siswa.
•
Dapat berhubungan dengan peralatan lain seperti compact disc dan video tape
yang dikendalikan komputer.
Keterbatasan:
•
Pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal.
•
Diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer.
•
Keragaman model komputer sering menyebabkan program (software) yang tersedia
untuk satu model tidak cocok (kompatibel) dengan model lain.
•
Program yang tersedia terkadang belum memperhitungkan kreativitas siswa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di
atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa pendapat menurut beberapa ahli
mengenai klasifikasi media, contohnya:
Menurut Leshin, Pollock & Reigeluth (1992) mengklasifikasi media
ke dalam lima kelompok, yaitu:
1) Media berbasis manusia (guru, instruktur,
tutor, main-peran, dan kegiatan kelompok)
2) Media berbasis cetak (buku, penuntun, buku
latihan, alat bantu kerja, dan lembaran lepas)
3) Media berbasis visual (buku, alat bantu kerja,
bagan, grafik, peta, gambar, transparansi, dan slide)
4) Media berbasis audio-visual (video, film, program
slide-tape, dan televisi)
5)
Media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif video
dan hypertext)
Selain itu juga terdapat kelebihan
dan kekurangan dari masing-masing media tersebut.
3.2 Saran
Sebaiknya para guru harus sadar akan pentingnya
penggunaan media dan pandai-pandai untuk memilih media yang akan digunakan
nanti berdasarkan klasifikasi yang telah diuraikan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad. 2007. Media Pembelajaran.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Heinich, dkk. 2002. Instructional
Media and Tecnologies for Learning, Seventh Edition. Upper Saddle River,
New Jersey Columbus, Ohio. Merrill Prentice Hall
Punadji, S. & Sihkabuden. 2005. Media
Pembelajaran. Malang: Elang Mas.
Susilana,
Rudi dan Cepi Riyana. (2008). Media Pembelajaran. Bandung : FIP
Universitas Pendidikan Indonesia
Komentar
Posting Komentar