Ilmu Sosial Dasar - Penduduk Masyarakat & Kebudayaan



BAB II


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Keterkaitan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan merupakan konsep suatu hubungan yang saling bertautan satu dengan yang lain. Antara penduduk dengan masyarakat, dan antara masyarakat dengan kebudayaan itu sendiri saling mempunyai hubungan-hubungan mendasar. Contohnya saja hubungan antara penduduk dengan masyarakat. Pada suatu daerah tertentu, tentu saja terdapat orang-orang yang bermukim atau biasa di sebut penduduk. Penduduk-penduduk tersebut setiap harinya saling melakukan interaksi sosial, sehingga kita dapat menyebut bahwa mereka hidup sebagai masyarakat. Dengan menyimpulkan contoh diatas, kumpulan penduduk yang mendiami suatu wilayah tertentu dan dalam waktu yang cukup lama dapat kita simpulkan sebagai masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu pula. Dalam maksud yaitu penduduk dalam arti umum, yaitu kelompok manusia atau kelompok orang.

Rumusan Masalah
  1. Pertumbuhan Penduduk
-          Perkembangan penduduk
-          Penggadaan penduduk dunia
-     Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk
-     Rumus tingkat kematian yang kasar
-     Rumus tingkat kematian khusus
-     Angka kelahiran
-     Pengertian migrasi
-     Macam-macam migrasi
-     Proses migrasi
-     Akibat migrasi
-     3 jenis struktur penduduk
-     Bentuk piramida penduduk stasioner, muda, tua
-     Pengertian rasio ketergantungan

2. Kebudayaan dan Kepribadian
-     Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia
-     Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam

3. Kebudayaan Barat
-     Pengertian Kebudayaan Barat

Tujuan Masalah
Untuk mengidentifikasi pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial

Manfaat
-          Dapat memahami dan menghayati berbagai kenyataan yang diwujudkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat
-          Dapat mengkaji pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan social
-          Dapat mengkaji hubungan antar masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan

B. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dengan tujuan :
  1. Mahasiswa dapat memahami dan menghayati berbagai kenyataan yang di wujudkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat.
  2. Mengkaji pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial.
  3. Mengkaji hubungan antara masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan.











Antara masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang cukup erat. Dimana masyarakat sendiri tidak akan bisa hidup tanpa adanya keikutsertaan aspek-aspek kebudayaan dalam kehidupan mereka. Dan kebudayaan itu sendiri tidak dapat muncul dan berkembang apabila tidak ada masyarakat di dalamnya. Serta dengan masyarakat itulah kebudayaan di suatu daerah dapat berkembang. Hubungan saling membutuhkan inilah yang membuat masyarakat dan kebudayaan saling berkaitan. Adapun dibawah ini adalah beberapa definisi dan penjelasan lanjut tentang penduduk, masyakarakat dan kebudayaan :
a.     Penduduk  : Orang yang mendiami suatu wilayah tertentu dan dalam waktu tertentu yang cukup lama. Dalam pengertian yang lebih luas, penduduk merupakan orang atau organisme sejenis baik manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup, tinggal, dan berkembang biak dalam suatu wilayah tertentu.
b.    Masyarakat : Kelompok individu-individu yang saling melakukan interaksi dalam kehidupan mereka terutama melakukan interaksi sosial yang berkembang dalam cakupan wilayah tertentu yang cukup luas. Dalam artian, kehidupan sebagai makhluk sosial inilah yang menjadikan individu-individu tersebut menjadi masyarakat.
c.     Kebudayaan : Kebudayaan ini sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Menurut Selo Soemadrjan Soelaiman Soemardi, kebudayaan merupakan sarana hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Kebudayaan dalam perwujudannya antara lain misalnya, perilaku, seni, religi/keyakinan, bahasa, pola berpikir dll.


PERTUMBUHAN PENDUDUK

Penduduk-penduduk di setiap negara di seluruh dunia, menempati wilayah dan alam serta geografis tertentu. Menurut data yang dihimpun dari Biro Statistik masing-masing negara, kepadatan penduduk dunia berdasarkan jumlah penduduknya diurutkan dari Asia, Afrika, Amerika, Eropa, dan terakhir Oceania. Asia mendominasi dengan jumlah penduduk sekitar 4,2 milyar orang. Kemudian disusul Afrika dengan sekitar 1 milyar orang. Lalu Amerika dengan sekitar 950 juta orang. Serta Eropa dan Oceania masing-masing dengan sekitar 700 juta dan 35 juta orang. Dengan jumlah penduduk dunia di masing-masing benua ini, estimasi jumlah penduduk dunia tahun 2012 sudah mencapai 7 Milyar orang. Sungguh jumlah yang lumayan signifikan menghitung pada tahun 2005 penduduk dunia terhitung 6,5 Milyar orang. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertambahan penduduk atau faktor-faktor demografi antara lain yaitu; struktur umur, struktur perkawinan, paritas, disrupsi perkawinan, proporsi perkawinan, dll.

Angka Kematian Kasar atau Crude Death Rate adalah angka yang menghitung dan menunjukkan jumlah kematian penduduk per 1000 penduduk dalam suatu wilayah tertentu pada pertengahan tahun tertentu. Adapun rumus menghitung angka kematian kasar adalah:
CDR = Jumlah kematian penduduk dalam tahun tertentu/Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tententu X 1000 orang (bilangan konstan)
Angka Kematian Khusus atau Age Spesific Death Rate (ASDR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1000 penduduk pada golongan umur tententu dalam satu tahun. Adapun rumus menghitung angka kematian khusus adalah:)
ASDR = Jumlah kematian penduduk umur tententu dalam satu tahun/Jumlah penduduk umur tententu dalam satu tahun X 1000 orang (bilangan konstan)

Migrasi juga merupakan salah satu faktor-faktor pertambahan dan pengurangan penduduk di suatu wilayah tertentu. Migrasi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi demografi dan tingkat kepadatan penduduk di wilayah tertentu. Migrasi sendiri adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke suatu wilayah lainnya. Migrasi terdiri dari Migrasi Internasional dan Migrasi Nasional. Migrasi Internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain yang melewati batas teritorial suatu negara. Imigrasi dan Emigrasi merupakan salah jenis-jenis migrasi internasional. Sedangkan Migrasi Nasional adalah perpindahan internal atau dari suatu wilayah ke wilayah yang lainnya dalam lingkup suatu negara tertentu. Jenis-jenis Migrasi Nasional yaitu antara lain salah satunya adalah Transmigrasi. Transmigrasi merupakan salah satu contoh dari migrasi. Transmigrasi adalah salah satu tujuan pemerintah untuk mengurangi kepadatan penduduk dalam suatu wilayah dengan memindahkan penduduk itu sendiri dari wilayah yang rate kepadatan penduduknya tinggi ke wilayah yang tingkat kepadatan penduduknya rendah guna mendukung jalannya perekonomian negara itu sendiri. Prosesnya yaitu dengan memindahkan penduduk yang berminat untuk mengembangkan kemampuan dan jasanya serta hidup tinggal di daerah selain di Jawa contohnya yang mempunyai kepadatan penduduk yang paling tinggi ke Kalimantan yang rata-rata kepadatan penduduknya belum terlalu tinggi. Dampak, akibat, dan manfaat dari transmigrasi ini sendiri antara lain: Hidupnya perekonomian wilayah yang dijadikan lahan transmigrasi, Meningkatkan taraf hidup masyarakat penduduk, Terjadi lalu lintas budaya dan persilangan yang berdampak pada pertambahan budaya, dan Terciptanya hidup saling rukun, menghormati, dan menghargai sebagai warna negara suatu negara agar saling menguntungkan satu sama lain.

Struktur penduduk suatu negara biasanya menggunakan kriteria umur atau berdasarkan umur untuk struktur negaranya. Struktur penduduk berdasarkan kriteria umur antara lain:
a.     Penduduk muda : Apabila suatu bagian negara atau negara itu sebagian penduduknya muda dengan kisaran umur 0-14 tahun
b.    Penduduk dewasa : Apabila suatu bagian negara atau negara itu sebagian penduduknya dewasa dengan kisaran umur 15-64 tahun
c.     Penduduk tua :  Apabila suatu bagian negara atau negara itu sebagian penduduknya tua dengan kisaran umur  65 tahun ke atas

Piramida Penduduk
Piramida penduduk biasanya menampilkan dan menyajikan data penduduk yang menunjukkan komposisi penduduk menurut struktur penduduk yaitu umur dan jenis kelamin dalam bentuk diagram batang  Keterangan umur disusun secara verikal dengan garis/batang secara horizontal dengan angka sebagai penunjuk banyaknya penduduk pada umur tersebut. Keterangan jenis kelamin biasanya disebelah kiri dan perempuan di sebelah kanan. Piramida Penduduk ada beberapa jenis dan macamnya, antara lain: Piramida berbentuk segitiga (limas), Piramida berbentuk sarang tawon (batu nisan), dan Piramida berbentuk segi empat.

Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)
Rasio ketergantungan adalah angka perbandingan yang manampilkan beban besar tanggungan dari kelompok usia produktif yaitu penduduk dewasa dengan kisaran umur 15-64 tahun. Kelompok usia produktif inilah yang juga menanggung kelompok usia muda ( 0-14 tahun ) dan kelompok usia tua (65 tahun ke atas). Semakin besar rasio ketergantungan kelompok usia non produktif terhadap kelompok usia produktif, semakin besar pula beban yang ditanggung kelompok usia produktif. Sebagai contoh rasio ketergantungan suatu negara 75. Berarti 100 orang dari kelompok usia produktif menanggung biaya dan beban hidup 75 orang dari kelompok usia non produktif. Akibat dari rasio ketergantungan yang besar maka beberapa dampaknya antara lain:

a.     Menjadikan pertumbuhan ekonomi menjadi lambat.
b.    Pendapatan perkapita daerah menjadi rendah atau turun.

c.     Daya masyarakat untuk menabung berkurang atau rendah.


KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

Perkembangan budaya selalu terjadi di setiap bagian negara di setiap belahan dunia. Seiring bertambahnya waktu dan seiring pesatnya perkembangan jaman, perkembangan budaya di suatu negara menunjukkan adanya perubahan dan kehidupan berbudaya dalam suatu negara. Perkembangan budaya di Indonesia pada era globalisasi ini semakin menunjukkan data dan bukti yang cukup bahwa di Indonesia pun mengalami perubahan dan perkembangan. Baik masuknya budaya asing ke Indonesia dan juga masih terjaganya tradisi dan budaya asli yang melekat sebagai identitas bangsa Indonesia yang tumbuh sejak jaman dahulu yang dilestarikan oleh para leluhur bangsa Indonesia. Kemajuan ilmy teknologi dan informasi juga merupakan faktor penting dalam perkembangan budaya di Indonesia. Sebab pada era modern seperti sekarang, informasi dan komunikasi berkembang pesat antara pengguna teknologi, baik melalui internet, sosial media, dan berita luar negeri. Kemajuan IPTEK inilah yang seharusnya dapat kita waspadai apabila budaya asli kita orang Indonesia bakal tergerus dengan budaya bangsa asing yang terus menerus datang seiring berjalannya waktu. Kita pun harus segera bisa untuk mengantisipasi dan menyaring budaya asing yang sesuai dengan budaya asli kita orang Indonesia. Karena apabila kebudayaan kita yang telah hidup selama bangsa Indonesia berdiri hilang tergerus budaya asing, maka hilanglah pula identitas bangsa Indonesia sebagai bangsa dengan seribu etnik dan kesenian. Maka dari itu, menurut saya marilah kita tetap menyanjung, melestarikan, mempelajari, mengamalkan, menghargai agar tetap dikenal bangsa orang lain dan tetap terjaga kelestariannya.

Kebudayaan di Indonesia terpengaruh juga jaman dahulu oleh para pedagang, pelayar, dan kerajaan-kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam yang pernah berkuasa di Indonesia. Indonesia sebagai negara pelayaran dan perdagangan serta tempat belajar pesinggahan orang-orang dari negara lain seperti India, Bugis, Tiongkok, Jepang dan lain-lain. Kemudian kebudayaan dan struktur bahasa serta bangunan yang dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam juga memperngaruhi kebudayaan yang ada di Indonesia sampai sekarang.

Kebudayaan Hindu-Buddha
Unsur Hindu-Buddha di Indonesia sampai sekarang cukup banyak. Terlihat dengan masih adanya patung-patung dewa Brahma, Wisnu, Siwa, dan Buddha sebagai peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Unsur Hindu-Buddha pada candi-candi peninggalan juga sangat dominan sebagai warisan kebudayaan jaman dahulu, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Kebudayaan Islam
Kebudayaan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia merupakan salah satu peninggalan di Indonesia yang cukup dominan, seperti masjid-masjid dan tatanan hidup bangsa Indonesia. Agama Islam lebih berkembang daripada ajaran Hindu-Buddha karena di Islam tidak mengenal kasta/tingkatan.

KEBUDAYAAN BARAT

Kemajuan teknologi informasi atau IPTEK memang tidak dapat dihindarkan lagi dari negara kita, Indonesia. Karena pada jaman dengan kemajuan teknologi informasi yang modern ini, setiap orang berinteraksi melalui berbagai macam perangkat teknologi yang sudah menjamur dimana-mana. Karena kemajuan IPTEK yang pesat inilah, daya dan kekuatan untuk mencegah punahnya budaya asli di Indonesia pun berkurang dan bahkan sesekali hilang. Kebudayaan masyarakat asli Indonesia yang harusnya dari generasi ke generasi tetap terjaga dan teramalkan, sampai sekarang rasanya untuk mempertahankan budaya asli kita dari invasi budaya barat pun terasa sangat sulit diwijudkan. Apalagi untuk sekedar tahu dan ingat saja pun kadang banyak orang yang tidak peduli. Yang jadi pertanyaan, siapa lagi kalau tidak kita sendiri bangsa Indonesia yang mau melestarikan dan mempertahankan kebudayaan asli kita sendiri ?! Apakah hati dan perasaan nasionalisme kita tergerak hanya setelah negara lain mencuri satu per satu budaya Indonesia ?! Lalu setelah bangsa lain mencurinya baru kita peduli dan teriak  serta berkoar-koar dengan lantang tanpa kita sadari sebelumnya ?! Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa Indonesia, harus pintar dalam menyeleksi budaya asing yang secara pesat masuk ke Indonesia!

Kemajuan dalam era modern seperti memang perlu. Tetapi bukan dengan yang namanya modern lalu sesuatu yang berbau dahulu itu dilupakan. Kita harus tetap menanam dan mempertahankan apa yang sudah kita punya dari dahulu sebagai identitas bangsa Indonesia. Sepertinya rakyat Indonesia lebih menyukai budaya bangsa barat yang berasaskan kebebeasan yang sebebas-bebasnya. Bukan dengan meniru adab berpakaian mereka yang bebas atau meniru kebiasaan budaya barat seperti menenggak alkohol tanpa aturan dan resep dokter atau juga dengan terlalu mengikuti gaya berpikir bangsa barat.

Dengan masuknya kebudayaan barat ke Indonesia, di samping efek negatifnya, kita juga dapat mengilhami efek positifnya. Berikut ini adalah yang seharusnya kita dapat pahami dari masuknya kebudayaan barat di Indonesia:
a.     Industry Development atau Perkembangan Industri Barat. Kita dapat mencontoh industri transportasi dan komunikasi mereka sebagai sarana membangun bangsa menjadi lebih kuat dan lebih bisa memajukan ekonomi bangsa Indonesia sendiri, dengan menggunakan tenaga dalam negeri untuk membangun industri dalam tujuan mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia
b.    Perubahan Pola Berpikir dan Sikap. Dampak dari modernisasi dan globalisasi dari banga barat seharusnya bisa mengubah pola pikir bangsa Indonesia dari yang Irrasional menjadi Rasional. Dengan tujuan untuk berpola pikir secara maksimal guna menjadikan fondasi yang kuat bagi bangsa Indonesia yang bermanfaat untuk kemajuan dan kehidupan rakyat Indonesia.
c.     Kemajuan IPTEK. Kemajuan teknologi informasi dengan penyaringan yang baik dapat menimbulkan peranan aktif dalam membangun bangsa. Karena berkat inovasi dalam teknologi, kita mendapat kemudahan dalam masyakat untuk mengatasi masalah dan memotivasi untuk lebih maju.

Selain dampak positif, tentu ada juga dampak negatifnya antara lain:
a.     Adanya kesenjangan sosial. Masyarakat cenderung individualisme karena mereka sudah merasa mempunyai sarana yaitu teknologi sendiri dan tidak membutuhkan bantuan orang lain dalam kehidupannya.
b.    Banyak barang impor di Indonesia. Barang produksi luar negeri yang diimpor merajalela dalam pasar Indonesia. Dampaknya barang produksi dalam negeri menjadi kurang laku dan kurang banyak yang membeli.




Analisis Masalah Penduduk Masyarakat & Kebudayaan
PENDUDUK MASYARAKAT & KEBUDAYAAN

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan


§  Mengkaji Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Perkembangan Sosial di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu Negara berpenduduk padat dengan laju pertumbuhan penduduk sekitar 1,49 % per tahun. Dengan laju pertumbuhan yang bisa dikatakan cukup besar ini tentunya menimbulkan dinamika sosial yang meliputi sikap masyarakat Indonesia menghadapi perubahan sosial yang terjadi di sekitar mereka dan contoh-contoh masalah yang terkait dengan perubahan sosial.
Dalam menyikapi perubahan sosial yang terjadi, masyarakat Indonesia pada umumnya memiliki sikap :
Masyarakat Indonesia Cenderung Bertahan Tidak Berubah
Masyarakat akan menolak nilai–nilai baru yang akan mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat Indonesia.
Masyarakat Indonesia Cenderung Berubah
Masyarakat Indonesia akan menerima nilai-nilai dan hal-hal baru yang membawa manfaat menuju terjaminnya kesinambungan masyarakat Indonesia apabila terjadi perubahan sebagai berikut :
1.     Perubahan sosial yang terjadi mendukung program kependudukan.
2.     Perubahan sosial yang terjadi mendukung program lingkungan.
3.     Perubahan sistem ekonomi
4.     Perubahan sistem budaya yang terjadi, meliputi : Sistem budaya etnik, Sistem budaya agama besar, Sistem budaya Indonesia dan Sistem budaya asing.
Dari kedua sikap tersebut, sangat jelas dapat kita simpulkan bahwa masyarakat Indonesia sudah semakin selektif dan memahami cara membedakan antara perubahan sosial yang bermanfaat dengan yang tidak. Berbicara mengenai perubahan sosial yang terkait dengan pertumbuhan penduduk tentunya tidak terlepas dari masalah-masalah sosial yang terjadi di Indonesia. Masalah yang paling dekat  adalah masalah kesejahteraan yang terkait dengan masalah kemiskinan dan biasanya berujung pada banyaknya kasus kriminal juga masalah pemerataan penduduk yang menjadi faktor kemajuan dan modernisasi suatu wilayah bahkan Negara.
1.    Kemiskinan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibvGqQlPHZHi6DsP-aPOgWJmZgfveobPi9We8BWNr_dh3GR3LMJe7HZjThPe8swaamp1K9NJQXiIDDVZpyOtgCJ-elKp-Ff4hcrQGHbjaDGqWv2O-cc0kt_fL6aA5yNVuN6MIjiTnwjGE/s1600/kemiskinan.jpg


Hal ini merupakan masalah yang sering sekali dikaitkan dengan masalah sosial, kemiskinan juga menjadi masalah yang dasar juga bersifat global. Kemiskinan juga mempertanyakan soal kesejahteraan. Dari data statistic Indonesia jumlah kemiskinan Indonesia tahun 2012  rata-rata 13,18% (terdiri dari 14,70% penduduk miskin di desa dan 11,66% penduduk miskin di kota). Faktor penyebab kemiskinan tidak bisa dilihat dari satu sisi. Faktor pendidikan, lingkungan sosial dan bisa juga karena jumlah anggota keluarga terlalu banyak serta kepala keluarga yang tidak mampu mensejahterakan keluarganya.

2.    Pengangguran

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHgePzKXLYoBWXwjzfXWdvvM47jy2clMeoht4HQB81XnBJw6QFVguavq9lXAQwvvh9Z5_Ev0vvJ6goTdq1bUi40BD-uK9orkH7Cl840vdldWkuuTVtj9j6Vz5WkkqcQ1BKe5cQiiSvGpk/s1600/pengangguran.jpg





Masalah ini juga sangat erat kaitannya dengan masalah kemiskinan yang mana kedua masalah ini juga sebagai akibat serta pengaruh pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Pengangguran biasanya terjadi terhadap individu yang tidak mampu bersaing di dunia kerja karena faktor pendidikan yang rendah atau bisa juga terjadi karena individu tersebut kurang memiliki kemampuan untuk terjun di dunia kerja. Pengangguran juga menjadi masalah yang bisa dikatakan global juga suatu masalah yang rumit dan butuh penanganan dari semua pihak.







3. Kriminalitas

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG6Kt0CiTDCxucplpFhc5aUO7qdcD6s3dOH86aeOwkDsfUKWsMiy6Xi_cQ5oAaKgbcgbfAper-Pokx-NUB71zEQvRc-XgUimJ38GErzat1LYFDyz669JpJ7slSpWngzD-9VJw-rEal9E0/s1600/krimanal.jpg


Masalah kriminalitas ini sering terjadi karena faktor ekonomi yang dalam hal ini berkaitan dengan kedua masalah yang kita bahas sebelumnya, yaitu masalah kemiskinan dan pengangguran. Kriminalitas yang sering terjadi sebagai akibat dari kemiskinan dan pengangguran ialah pencurian. Karena himpitan ekonomi dan kurangnya lapangan pekerjaan membuat seseorang bisa melakukan apa saja demi memenuhi kebutuhan ekonominya walaupun dengan jalan mencuri.
4. Pemerataan Penduduk

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiODtgC6WubXlNpaZbY0VZzd6Go1mvh3xz1SynfHbBV47-1sIsnwXTInvDK-HYyy5fy4dUhl6EDc_dG9O8DcsJPcq7iPwQAOZXNwWkeAMD4IMpBySYxT8XWqFvLu9i-z__aE7vlRPnHSek/s1600/pemerataan+pendduk.jpg


Pemerataan penduduk sebenarnya hadir sebagai solusi atas banyaknya pertumbuhan penduduk, namun pemerataan penduduk ini bisa menjadi masalah jika dalam pelaksanaannya tidak optimal. Misalnya dalam hal urbanisasi yakni perpindahan dari desa ke kota. Warga desa yang pindah ke kota tentunya memiliki keinginan untuk merubah nasib di Ibukota. Jika hal tersebut tidak terkendali akan menimbulkan dampak padatnya jumlah penduduk kota yang berarti makin kurang terjaminnya kesejahteraan serta semakin berkurangnya tenaga kerja di desa yang berdampak pada lambatnya pembangunan dan modernisasi di desa.
§  Mengkaji Hubungan Antara Masalah Penduduk dengan Perkembangan Kebudayaan

Masalah-masalah sosial yang menimpa penduduk Indonesia mampu melahirkan suatu kebiasaan atau kebudayaan dimana budaya tersebut juga merupakan masalah yang harus diselesaikan, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah namun pula semua pihak. Kita ambil beberapa contoh masalah penduduk yang melahirkan kebudayaan yang berkembang di tengah masyarakat.
1.     Masalah ekonomi (kemiskinan) yang melahirkan kebudayaan mengemis. 
Saat ini mengemis seperti sudah dianggap sebagai suatu hal yang menjadi kebiasaan bahkan menjadi suatu profesi yang terkoordinir.

2.     Masalah pekerjaan (pengangguran) yang membuat seseorang bergantung kepada orang lain. 
Bahkan dalam kondisi tertentu dimana orang tersebut dalam keadaan terdesak ekonomi bisa jadi ia melakukan tindak kriminal.

3.     Budaya meniru dan menerima tanpa menyaring budaya dari luar negeri .
yang berdampak terasingnya budaya dalam negeri.

4.     Masalah kedisiplinan terhadap peraturan umum maupun lingkungan yang menjadi tempat kita. 
Contoh masalah ini sebenarnya banyak namun beberapa antara lain, merokok di tempat yang sudah jelas merupakan kawasan bebas asap rokok, banyaknya kendaraan (terutama kendaraan bermotor) yang sering memakai bahu jalan bahkan trotoar sebagai jalurnya padahal sudah jelas diperuntukkan bagi pejalan kaki. Banyaknya pelajar yang mengendarai kendaraan padahal belum memiliki SIM, banyaknya pelanggaran lalu lintas dan masih banyak lagi yang lainnya.

·         Contoh Budaya dari Luar Negeri yang Masuk ke Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDwPOvlsnA6ACxTk2b9-o377tD68wzVNS-k8SnEg57T9Wn_SSaBCTuRXD6IwFfxfEeGeHPqa2BrIb2B34nnQaG7vrV06mSFJjw8kUfv5iGlGPxkmkPSrfr2GgSPf71w0-BkXY9HVuTx-E/s1600/contoh+bdaya.jpg


       Dalam pembahasan kali ini saya ingin mengambil contoh budaya luar negeri yang masuk ke Indonesia berupa tarian yakni Harlem Shake.
Harlem Shake adalah goyangan atau tarian khas Harlem. Awalnya tarian tersebut diberi nama albee di sekitar Harlem, New York pada tahun 1981. Tarian yang pertamanya ada di Kawasan Amhara dari Eothiopia. Kita tahu bahwa tarian ini sangat mendunia dan seolah menjadi wabah baru bagi dunia hiburan yang tidak hanya di Tanah Air kita namun juga seluruh dunia. 
Video Harlem Shake versi Frank mencatat 17 juta penonton dan membuat ratusan ribu orang lainnya meniru dan membuat video Harlem Shake versi masing-masing. Bahkan ada lebih dari 70 video Harlem Shake yang dilihat sekurangnya 1 juta orang.


https://mayasagisena.wordpress.com/2013/10/28/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan/
Refrensi: http://dhandydhandy.blogspot.co.id/2012/10/ilmu-sosial-dasar-penduduk-masyarakat.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAGIAN BAGIAN PERSONAL KOMPUTER

TUGAS V-Class 3

KONSEP DASAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA