Ilmu Sosial Dasar - Penduduk Masyarakat & Kebudayaan
BAB
II
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keterkaitan antara penduduk,
masyarakat, dan kebudayaan merupakan konsep suatu hubungan yang saling
bertautan satu dengan yang lain. Antara penduduk dengan masyarakat, dan antara
masyarakat dengan kebudayaan itu sendiri saling mempunyai hubungan-hubungan
mendasar. Contohnya saja hubungan antara penduduk dengan masyarakat. Pada suatu
daerah tertentu, tentu saja terdapat orang-orang yang bermukim atau biasa di
sebut penduduk. Penduduk-penduduk tersebut setiap harinya saling melakukan
interaksi sosial, sehingga kita dapat menyebut bahwa mereka hidup sebagai
masyarakat. Dengan menyimpulkan contoh diatas, kumpulan penduduk yang mendiami
suatu wilayah tertentu dan dalam waktu yang cukup lama dapat kita simpulkan
sebagai masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu pula. Dalam maksud
yaitu penduduk dalam arti umum, yaitu kelompok manusia atau kelompok orang.
Rumusan
Masalah
- Pertumbuhan Penduduk
-
Perkembangan penduduk
-
Penggadaan penduduk dunia
- Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi
pertambahan penduduk
- Rumus tingkat kematian yang kasar
- Rumus tingkat kematian khusus
- Angka kelahiran
- Pengertian migrasi
- Macam-macam migrasi
- Proses migrasi
- Akibat migrasi
- 3 jenis struktur penduduk
- Bentuk piramida penduduk stasioner, muda,
tua
- Pengertian rasio ketergantungan
2. Kebudayaan dan Kepribadian
- Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di
Indonesia
- Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
3. Kebudayaan Barat
- Pengertian Kebudayaan Barat
Tujuan Masalah
Untuk mengidentifikasi pengaruh
pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial
Manfaat
-
Dapat memahami dan menghayati
berbagai kenyataan yang diwujudkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat
-
Dapat mengkaji pengaruh
pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan social
-
Dapat mengkaji hubungan antar
masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan
B. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dengan tujuan :
- Mahasiswa dapat memahami dan menghayati berbagai kenyataan yang di wujudkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat.
- Mengkaji pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial.
- Mengkaji hubungan antara masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan.
Antara masyarakat dan
kebudayaan mempunyai hubungan yang cukup erat. Dimana masyarakat sendiri tidak akan
bisa hidup tanpa adanya keikutsertaan aspek-aspek kebudayaan dalam kehidupan
mereka. Dan kebudayaan itu sendiri tidak dapat muncul dan berkembang apabila
tidak ada masyarakat di dalamnya. Serta dengan masyarakat itulah kebudayaan di
suatu daerah dapat berkembang. Hubungan saling membutuhkan inilah yang membuat
masyarakat dan kebudayaan saling berkaitan. Adapun dibawah ini adalah beberapa
definisi dan penjelasan lanjut tentang penduduk, masyakarakat dan kebudayaan :
a. Penduduk
: Orang yang mendiami suatu wilayah tertentu dan dalam waktu tertentu
yang cukup lama. Dalam pengertian yang lebih luas, penduduk merupakan orang
atau organisme sejenis baik manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup, tinggal,
dan berkembang biak dalam suatu wilayah tertentu.
b. Masyarakat :
Kelompok individu-individu yang saling melakukan interaksi dalam kehidupan
mereka terutama melakukan interaksi sosial yang berkembang dalam cakupan
wilayah tertentu yang cukup luas. Dalam artian, kehidupan sebagai makhluk
sosial inilah yang menjadikan individu-individu tersebut menjadi masyarakat.
c.
Kebudayaan : Kebudayaan ini sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Menurut
Selo Soemadrjan Soelaiman Soemardi, kebudayaan merupakan sarana hasil karya,
cipta, dan rasa masyarakat. Kebudayaan dalam perwujudannya antara lain
misalnya, perilaku, seni, religi/keyakinan, bahasa, pola berpikir dll.
PERTUMBUHAN PENDUDUK
Penduduk-penduduk di setiap negara di
seluruh dunia, menempati wilayah dan alam serta geografis tertentu. Menurut
data yang dihimpun dari Biro Statistik masing-masing negara, kepadatan penduduk
dunia berdasarkan jumlah penduduknya diurutkan dari Asia, Afrika, Amerika,
Eropa, dan terakhir Oceania. Asia mendominasi dengan jumlah penduduk sekitar
4,2 milyar orang. Kemudian disusul Afrika dengan sekitar 1 milyar orang. Lalu
Amerika dengan sekitar 950 juta orang. Serta Eropa dan Oceania masing-masing
dengan sekitar 700 juta dan 35 juta orang. Dengan jumlah penduduk dunia di
masing-masing benua ini, estimasi jumlah penduduk dunia tahun 2012 sudah
mencapai 7 Milyar orang. Sungguh jumlah yang lumayan signifikan menghitung pada
tahun 2005 penduduk dunia terhitung 6,5 Milyar orang. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertambahan penduduk atau faktor-faktor demografi antara lain
yaitu; struktur umur, struktur perkawinan, paritas, disrupsi perkawinan,
proporsi perkawinan, dll.
Angka Kematian Kasar atau Crude Death
Rate adalah angka yang menghitung dan menunjukkan jumlah kematian penduduk per
1000 penduduk dalam suatu wilayah tertentu pada pertengahan tahun tertentu.
Adapun rumus menghitung angka kematian kasar adalah:
CDR
= Jumlah kematian penduduk dalam tahun tertentu/Jumlah penduduk pada
pertengahan tahun tententu X 1000 orang (bilangan konstan)
Angka Kematian Khusus atau Age Spesific
Death Rate (ASDR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1000
penduduk pada golongan umur tententu dalam satu tahun. Adapun rumus menghitung
angka kematian khusus adalah:)
ASDR
= Jumlah kematian penduduk umur tententu dalam satu tahun/Jumlah penduduk umur
tententu dalam satu tahun X 1000 orang (bilangan konstan)
Migrasi juga merupakan salah satu
faktor-faktor pertambahan dan pengurangan penduduk di suatu wilayah tertentu.
Migrasi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi demografi dan tingkat
kepadatan penduduk di wilayah tertentu. Migrasi sendiri adalah perpindahan
penduduk dari suatu wilayah ke suatu wilayah lainnya. Migrasi terdiri dari
Migrasi Internasional dan Migrasi Nasional. Migrasi Internasional adalah
perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain yang melewati batas
teritorial suatu negara. Imigrasi dan Emigrasi merupakan salah jenis-jenis
migrasi internasional. Sedangkan Migrasi Nasional adalah perpindahan internal
atau dari suatu wilayah ke wilayah yang lainnya dalam lingkup suatu negara
tertentu. Jenis-jenis Migrasi Nasional yaitu antara lain salah satunya adalah
Transmigrasi. Transmigrasi merupakan salah satu contoh dari migrasi.
Transmigrasi adalah salah satu tujuan pemerintah untuk mengurangi kepadatan
penduduk dalam suatu wilayah dengan memindahkan penduduk itu sendiri dari
wilayah yang rate kepadatan penduduknya tinggi ke wilayah yang tingkat
kepadatan penduduknya rendah guna mendukung jalannya perekonomian negara itu
sendiri. Prosesnya yaitu dengan memindahkan penduduk yang berminat untuk
mengembangkan kemampuan dan jasanya serta hidup tinggal di daerah selain di
Jawa contohnya yang mempunyai kepadatan penduduk yang paling tinggi ke
Kalimantan yang rata-rata kepadatan penduduknya belum terlalu tinggi. Dampak,
akibat, dan manfaat dari transmigrasi ini sendiri antara lain: Hidupnya
perekonomian wilayah yang dijadikan lahan transmigrasi, Meningkatkan taraf
hidup masyarakat penduduk, Terjadi lalu lintas budaya dan persilangan yang
berdampak pada pertambahan budaya, dan Terciptanya hidup saling rukun,
menghormati, dan menghargai sebagai warna negara suatu negara agar saling
menguntungkan satu sama lain.
Struktur penduduk suatu negara biasanya
menggunakan kriteria umur atau berdasarkan umur untuk struktur negaranya.
Struktur penduduk berdasarkan kriteria umur antara lain:
a. Penduduk
muda : Apabila suatu bagian negara atau negara itu sebagian penduduknya muda
dengan kisaran umur 0-14 tahun
b. Penduduk dewasa :
Apabila suatu bagian negara atau negara itu sebagian penduduknya dewasa dengan
kisaran umur 15-64 tahun
c.
Penduduk tua : Apabila suatu bagian negara atau negara itu sebagian
penduduknya tua dengan kisaran umur 65 tahun ke atas
Piramida Penduduk
Piramida penduduk biasanya menampilkan
dan menyajikan data penduduk yang menunjukkan komposisi penduduk menurut
struktur penduduk yaitu umur dan jenis kelamin dalam bentuk diagram
batang Keterangan umur disusun secara verikal dengan garis/batang secara
horizontal dengan angka sebagai penunjuk banyaknya penduduk pada umur tersebut.
Keterangan jenis kelamin biasanya disebelah kiri dan perempuan di sebelah
kanan. Piramida Penduduk ada beberapa jenis dan macamnya, antara lain: Piramida
berbentuk segitiga (limas), Piramida berbentuk sarang tawon (batu nisan), dan
Piramida berbentuk segi empat.
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)
Rasio ketergantungan adalah angka
perbandingan yang manampilkan beban besar tanggungan dari kelompok usia
produktif yaitu penduduk dewasa dengan kisaran umur 15-64 tahun. Kelompok usia produktif
inilah yang juga menanggung kelompok usia muda ( 0-14 tahun ) dan kelompok usia
tua (65 tahun ke atas). Semakin besar rasio ketergantungan kelompok usia non
produktif terhadap kelompok usia produktif, semakin besar pula beban yang
ditanggung kelompok usia produktif. Sebagai contoh rasio ketergantungan suatu
negara 75. Berarti 100 orang dari kelompok usia produktif menanggung biaya dan
beban hidup 75 orang dari kelompok usia non produktif. Akibat dari rasio
ketergantungan yang besar maka beberapa dampaknya antara lain:
a. Menjadikan
pertumbuhan ekonomi menjadi lambat.
b. Pendapatan
perkapita daerah menjadi rendah atau turun.
c.
Daya masyarakat untuk menabung berkurang atau rendah.
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Perkembangan budaya selalu terjadi di
setiap bagian negara di setiap belahan dunia. Seiring bertambahnya waktu dan
seiring pesatnya perkembangan jaman, perkembangan budaya di suatu negara
menunjukkan adanya perubahan dan kehidupan berbudaya dalam suatu negara.
Perkembangan budaya di Indonesia pada era globalisasi ini semakin menunjukkan
data dan bukti yang cukup bahwa di Indonesia pun mengalami perubahan dan
perkembangan. Baik masuknya budaya asing ke Indonesia dan juga masih terjaganya
tradisi dan budaya asli yang melekat sebagai identitas bangsa Indonesia yang
tumbuh sejak jaman dahulu yang dilestarikan oleh para leluhur bangsa Indonesia.
Kemajuan ilmy teknologi dan informasi juga merupakan faktor penting dalam
perkembangan budaya di Indonesia. Sebab pada era modern seperti sekarang,
informasi dan komunikasi berkembang pesat antara pengguna teknologi, baik
melalui internet, sosial media, dan berita luar negeri. Kemajuan IPTEK inilah
yang seharusnya dapat kita waspadai apabila budaya asli kita orang Indonesia
bakal tergerus dengan budaya bangsa asing yang terus menerus datang seiring
berjalannya waktu. Kita pun harus segera bisa untuk mengantisipasi dan
menyaring budaya asing yang sesuai dengan budaya asli kita orang Indonesia.
Karena apabila kebudayaan kita yang telah hidup selama bangsa Indonesia berdiri
hilang tergerus budaya asing, maka hilanglah pula identitas bangsa Indonesia
sebagai bangsa dengan seribu etnik dan kesenian. Maka dari itu, menurut saya
marilah kita tetap menyanjung, melestarikan, mempelajari, mengamalkan,
menghargai agar tetap dikenal bangsa orang lain dan tetap terjaga
kelestariannya.
Kebudayaan di Indonesia terpengaruh
juga jaman dahulu oleh para pedagang, pelayar, dan kerajaan-kerajaan Hindu,
Buddha, dan Islam yang pernah berkuasa di Indonesia. Indonesia sebagai negara
pelayaran dan perdagangan serta tempat belajar pesinggahan orang-orang dari
negara lain seperti India, Bugis, Tiongkok, Jepang dan lain-lain. Kemudian
kebudayaan dan struktur bahasa serta bangunan yang dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan
Hindu, Buddha, dan Islam juga memperngaruhi kebudayaan yang ada di Indonesia
sampai sekarang.
Kebudayaan Hindu-Buddha
Unsur Hindu-Buddha di Indonesia sampai
sekarang cukup banyak. Terlihat dengan masih adanya patung-patung dewa Brahma,
Wisnu, Siwa, dan Buddha sebagai peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha.
Unsur Hindu-Buddha pada candi-candi peninggalan juga sangat dominan sebagai
warisan kebudayaan jaman dahulu, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Kebudayaan Islam
Kebudayaan
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia merupakan salah satu peninggalan di
Indonesia yang cukup dominan, seperti masjid-masjid dan tatanan hidup bangsa
Indonesia. Agama Islam lebih berkembang daripada ajaran Hindu-Buddha karena di
Islam tidak mengenal kasta/tingkatan.
KEBUDAYAAN BARAT
Kemajuan teknologi informasi atau IPTEK
memang tidak dapat dihindarkan lagi dari negara kita, Indonesia. Karena pada
jaman dengan kemajuan teknologi informasi yang modern ini, setiap orang
berinteraksi melalui berbagai macam perangkat teknologi yang sudah menjamur
dimana-mana. Karena kemajuan IPTEK yang pesat inilah, daya dan kekuatan untuk
mencegah punahnya budaya asli di Indonesia pun berkurang dan bahkan sesekali
hilang. Kebudayaan masyarakat asli Indonesia yang harusnya dari generasi ke
generasi tetap terjaga dan teramalkan, sampai sekarang rasanya untuk
mempertahankan budaya asli kita dari invasi budaya barat pun terasa sangat
sulit diwijudkan. Apalagi untuk sekedar tahu dan ingat saja pun kadang banyak
orang yang tidak peduli. Yang jadi pertanyaan, siapa lagi kalau tidak kita
sendiri bangsa Indonesia yang mau melestarikan dan mempertahankan kebudayaan
asli kita sendiri ?! Apakah hati dan perasaan nasionalisme kita tergerak hanya
setelah negara lain mencuri satu per satu budaya Indonesia ?! Lalu setelah
bangsa lain mencurinya baru kita peduli dan teriak serta berkoar-koar
dengan lantang tanpa kita sadari sebelumnya ?! Maka dari itu, kita sebagai
generasi penerus bangsa Indonesia, harus pintar dalam menyeleksi budaya asing
yang secara pesat masuk ke Indonesia!
Kemajuan dalam era modern seperti
memang perlu. Tetapi bukan dengan yang namanya modern lalu sesuatu yang berbau
dahulu itu dilupakan. Kita harus tetap menanam dan mempertahankan apa yang
sudah kita punya dari dahulu sebagai identitas bangsa Indonesia. Sepertinya
rakyat Indonesia lebih menyukai budaya bangsa barat yang berasaskan kebebeasan
yang sebebas-bebasnya. Bukan dengan meniru adab berpakaian mereka yang bebas
atau meniru kebiasaan budaya barat seperti menenggak alkohol tanpa aturan dan
resep dokter atau juga dengan terlalu mengikuti gaya berpikir bangsa barat.
Dengan masuknya kebudayaan barat ke
Indonesia, di samping efek negatifnya, kita juga dapat mengilhami efek
positifnya. Berikut ini adalah yang seharusnya kita dapat pahami dari masuknya
kebudayaan barat di Indonesia:
a. Industry
Development atau Perkembangan Industri Barat. Kita dapat mencontoh industri
transportasi dan komunikasi mereka sebagai sarana membangun bangsa menjadi
lebih kuat dan lebih bisa memajukan ekonomi bangsa Indonesia sendiri, dengan
menggunakan tenaga dalam negeri untuk membangun industri dalam tujuan
mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia
b. Perubahan Pola
Berpikir dan Sikap. Dampak dari modernisasi dan globalisasi dari banga barat
seharusnya bisa mengubah pola pikir bangsa Indonesia dari yang Irrasional
menjadi Rasional. Dengan tujuan untuk berpola pikir secara maksimal guna
menjadikan fondasi yang kuat bagi bangsa Indonesia yang bermanfaat untuk
kemajuan dan kehidupan rakyat Indonesia.
c. Kemajuan
IPTEK. Kemajuan teknologi informasi dengan penyaringan yang baik dapat
menimbulkan peranan aktif dalam membangun bangsa. Karena berkat inovasi dalam
teknologi, kita mendapat kemudahan dalam masyakat untuk mengatasi masalah dan
memotivasi untuk lebih maju.
Selain dampak positif, tentu ada juga
dampak negatifnya antara lain:
a. Adanya
kesenjangan sosial. Masyarakat cenderung individualisme karena mereka sudah
merasa mempunyai sarana yaitu teknologi sendiri dan tidak membutuhkan bantuan
orang lain dalam kehidupannya.
b. Banyak barang
impor di Indonesia. Barang produksi luar negeri yang diimpor merajalela dalam
pasar Indonesia. Dampaknya barang produksi dalam negeri menjadi kurang laku dan
kurang banyak yang membeli.
Analisis
Masalah Penduduk Masyarakat & Kebudayaan
PENDUDUK MASYARAKAT & KEBUDAYAAN
Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
§ Mengkaji Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Perkembangan
Sosial di Indonesia
Indonesia
merupakan salah satu Negara berpenduduk padat dengan laju pertumbuhan penduduk
sekitar 1,49 % per tahun. Dengan laju pertumbuhan yang bisa dikatakan cukup
besar ini tentunya menimbulkan dinamika sosial yang meliputi sikap masyarakat
Indonesia menghadapi perubahan sosial yang terjadi di sekitar mereka dan
contoh-contoh masalah yang terkait dengan perubahan sosial.
Dalam menyikapi
perubahan sosial yang terjadi, masyarakat Indonesia pada umumnya memiliki sikap
:
Masyarakat Indonesia Cenderung
Bertahan Tidak Berubah
Masyarakat akan menolak
nilai–nilai baru yang akan mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat
Indonesia.
Masyarakat Indonesia Cenderung
Berubah
Masyarakat Indonesia
akan menerima nilai-nilai dan hal-hal baru yang membawa manfaat menuju
terjaminnya kesinambungan masyarakat Indonesia apabila terjadi perubahan
sebagai berikut :
1.
Perubahan sosial yang
terjadi mendukung program kependudukan.
2.
Perubahan sosial yang
terjadi mendukung program lingkungan.
3.
Perubahan sistem ekonomi
4.
Perubahan sistem budaya
yang terjadi, meliputi : Sistem budaya etnik, Sistem budaya agama besar, Sistem
budaya Indonesia dan Sistem budaya asing.
Dari kedua sikap
tersebut, sangat jelas dapat kita simpulkan bahwa masyarakat Indonesia sudah
semakin selektif dan memahami cara membedakan antara perubahan sosial yang
bermanfaat dengan yang tidak. Berbicara mengenai perubahan sosial yang terkait
dengan pertumbuhan penduduk tentunya tidak terlepas dari masalah-masalah sosial
yang terjadi di Indonesia. Masalah yang paling dekat adalah masalah kesejahteraan
yang terkait dengan masalah kemiskinan dan biasanya berujung pada banyaknya
kasus kriminal juga masalah pemerataan penduduk yang menjadi faktor kemajuan
dan modernisasi suatu wilayah bahkan Negara.
1.
Kemiskinan
Hal ini merupakan masalah yang sering sekali dikaitkan
dengan masalah sosial, kemiskinan juga menjadi masalah yang dasar juga bersifat
global. Kemiskinan juga mempertanyakan soal kesejahteraan. Dari data statistic
Indonesia jumlah kemiskinan Indonesia tahun 2012 rata-rata 13,18% (terdiri
dari 14,70% penduduk miskin di desa dan 11,66% penduduk miskin di kota). Faktor
penyebab kemiskinan tidak bisa dilihat dari satu sisi. Faktor pendidikan,
lingkungan sosial dan bisa juga karena jumlah anggota keluarga terlalu banyak
serta kepala keluarga yang tidak mampu mensejahterakan keluarganya.
2. Pengangguran
Masalah
ini juga sangat erat kaitannya dengan masalah kemiskinan yang mana kedua
masalah ini juga sebagai akibat serta pengaruh pertumbuhan penduduk yang cukup
tinggi. Pengangguran biasanya terjadi terhadap individu yang tidak mampu
bersaing di dunia kerja karena faktor pendidikan yang rendah atau bisa juga
terjadi karena individu tersebut kurang memiliki kemampuan untuk terjun di
dunia kerja. Pengangguran juga menjadi masalah yang bisa dikatakan global juga
suatu masalah yang rumit dan butuh penanganan dari semua pihak.
3. Kriminalitas
Masalah
kriminalitas ini sering terjadi karena faktor ekonomi yang dalam hal ini
berkaitan dengan kedua masalah yang kita bahas sebelumnya, yaitu masalah
kemiskinan dan pengangguran. Kriminalitas yang sering terjadi sebagai akibat
dari kemiskinan dan pengangguran ialah pencurian. Karena himpitan ekonomi dan
kurangnya lapangan pekerjaan membuat seseorang bisa melakukan apa saja demi memenuhi
kebutuhan ekonominya walaupun dengan jalan mencuri.
4. Pemerataan Penduduk
Pemerataan
penduduk sebenarnya hadir sebagai solusi atas banyaknya pertumbuhan penduduk,
namun pemerataan penduduk ini bisa menjadi masalah jika dalam pelaksanaannya
tidak optimal. Misalnya dalam hal urbanisasi yakni perpindahan dari desa ke
kota. Warga desa yang pindah ke kota tentunya memiliki keinginan untuk merubah
nasib di Ibukota. Jika hal tersebut tidak terkendali akan menimbulkan dampak
padatnya jumlah penduduk kota yang berarti makin kurang terjaminnya
kesejahteraan serta semakin berkurangnya tenaga kerja di desa yang berdampak
pada lambatnya pembangunan dan modernisasi di desa.
§ Mengkaji Hubungan Antara Masalah Penduduk dengan Perkembangan
Kebudayaan
Masalah-masalah
sosial yang menimpa penduduk Indonesia mampu melahirkan suatu kebiasaan atau kebudayaan
dimana budaya tersebut juga merupakan masalah yang harus diselesaikan, tidak
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah namun pula semua pihak. Kita ambil
beberapa contoh masalah penduduk yang melahirkan kebudayaan yang berkembang di
tengah masyarakat.
1.
Masalah ekonomi (kemiskinan)
yang melahirkan kebudayaan mengemis.
Saat
ini mengemis seperti sudah dianggap sebagai suatu hal yang menjadi kebiasaan
bahkan menjadi suatu profesi yang terkoordinir.
2.
Masalah pekerjaan
(pengangguran) yang membuat seseorang bergantung kepada orang lain.
Bahkan
dalam kondisi tertentu dimana orang tersebut dalam keadaan terdesak ekonomi
bisa jadi ia melakukan tindak kriminal.
3.
Budaya meniru dan menerima
tanpa menyaring budaya dari luar negeri .
yang berdampak
terasingnya budaya dalam negeri.
4.
Masalah kedisiplinan terhadap
peraturan umum maupun lingkungan yang menjadi tempat kita.
Contoh
masalah ini sebenarnya banyak namun beberapa antara lain, merokok di tempat
yang sudah jelas merupakan kawasan bebas asap rokok, banyaknya kendaraan
(terutama kendaraan bermotor) yang sering memakai bahu jalan bahkan trotoar
sebagai jalurnya padahal sudah jelas diperuntukkan bagi pejalan kaki. Banyaknya
pelajar yang mengendarai kendaraan padahal belum memiliki SIM, banyaknya
pelanggaran lalu lintas dan masih banyak lagi yang lainnya.
· Contoh Budaya dari Luar
Negeri yang Masuk ke Indonesia
Dalam pembahasan kali ini saya ingin mengambil contoh budaya luar negeri yang
masuk ke Indonesia berupa tarian yakni Harlem Shake.
Harlem Shake adalah goyangan atau tarian khas
Harlem. Awalnya tarian tersebut diberi nama albee di sekitar Harlem, New York
pada tahun 1981. Tarian yang pertamanya ada di Kawasan Amhara dari Eothiopia.
Kita tahu bahwa tarian ini sangat mendunia dan seolah menjadi wabah baru bagi
dunia hiburan yang tidak hanya di Tanah Air kita namun juga seluruh
dunia.
Video Harlem Shake versi Frank
mencatat 17 juta penonton dan membuat ratusan ribu orang lainnya meniru dan
membuat video Harlem Shake versi masing-masing. Bahkan ada lebih dari 70
video Harlem Shake yang dilihat sekurangnya 1 juta orang.

https://mayasagisena.wordpress.com/2013/10/28/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan/
Refrensi: http://dhandydhandy.blogspot.co.id/2012/10/ilmu-sosial-dasar-penduduk-masyarakat.html
Komentar
Posting Komentar