ANALISIS TEKNIK DAN NILAI WAKTU DARI UANG
BAB 1
PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang MasalahAnalisa ekonomi teknik melibatkan pembuatan keputusan terhadap berbagai penggunaan sumber daya yang terbatas. Konsekuensi terhadap hasil keputusan biasanya berdampak jauh ke masa yang akan datang, yang konsekuensinya itu tidak bisa diketahui secara pasti , merupakan pengambilan keputusan dibawah ketidakpastian.
Pengambilan keputusan pada analisis ekonomi teknik banyak melibatkan dan menentukan apa yang ekonomis dalam jangka panjang. Dalam hal ini dikenal dengan istilah nilai waktu dari uang (time value of money). Hal ini disebabkan adanya bunga.
Bunga didefinisikan sebagai uang yang dibayarkan untuk penggunaan uang yang dipinjam. Bunga juga dapat diartikan sebagai pengembalian yang bisa diperoleh dari investasi modal yang produktif. Tingkat suku bunga adalah rasio antara total bunga yang dibebankan atau dibayarkan di akhir periode tertentu dengan uang yang dipinjam pada awal periode tersebut.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan sebagai berikut
1.2.1 Memberikan penjelasan kepada pembaca tentang pengertian ekivalensi
1.2.2 Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai nilai waktu uang.
2.2.3 Menyebutkan dan menjelaskan konsep analisis ekivalensi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep nilai
waktu dari uang
Time value
of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu dari uang merupakan
suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang pada waktu sekarang akan lebih
berharga dari pada nilai uang pada masa yang akan datang atau suatu konsep yang
mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Waktu akan
meruba nilai uang dengan sendiri nya tanpa ada aturan tertentu yang
mengharuskan perubahan nilai uang dengan jangka waktu tertentu. Serta seberapa
besar perubahan nilai uang tersebut.
Perubahan
nilai uang sering dibandingkan oleh orang awam sebanding dengan nilai dari
bahan- bahan pokok. Sebut saja seorang ibu rumah tangga sering mengeluhkan
semakin mahal nya harga – harga bahan pokok yang semakin meningkat dan sering
pula membandingkan nya dengan masa sebelum nya.
Contoh nya,
seorang ibu rumah tangga pada masa lalu dengan uang sejumlah Rp. 10 000; dapat
membeli berbagai bahan pokok, tetapi pada masa sekarang dengan uang sejumlah
Rp. 10 000; hanya dapat membeli satu kilogram beras saja. Atau harga dari satu
gram emas pada masa lalu seharga Rp. 30 000; per gram tetapi pada masa sekarang
harga satu gram emas dapat mencapai Rp. 100 000; per gram nya.
Hal tersebut
dapat membuktikan perubahan nilai uang terhadap suatu barang yang bersifat
tetap tetapi yang berubah adalah nilai dari uang tersebut
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa nilai uang sejumlah Rp. 10 000; pada masa lalu akan
berbeda dengan nilai uang Rp. 10 000; sekarang dan akan berbeda pula dengan
nilai Rp 10 000; pada saat sepuluh tahun mendatang. Hal tersebut sangat
mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak
faktor yang mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku bunga,
kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dan lain-lain.
Konsep time
value of money ini sebenarnya ingin mengatakan bahwa jika Anda punya uang
sebaiknya -bahkan seharusnya diinvestasikan, sehingga nilai uang itu tidak
menyusut dimakan waktu. Sebab, jika uang itu didiamkan, ditaruh di bawah bantal,
brankas, atau lemari besi maka uang itu tidak bekerja dan karenanya nilainya
semakin lama semakin turun.
Manfaat time
value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat
memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung
anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut
dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu
proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun
berikutnya.
2.2Pengertian Ekivalensi
Nilai uang yang berbeda pada waktu yang berbeda akan
tetapi secara finansial mempunyai nilai yang sama. Kesamaan nilai finansial
tersebut dapat ditunjukkan jika nilai uang dikonversikan (dihitung) pada satu
waktu yang sama.
2.3 Konsep
Ekivalensi
Dalam suatu
kasus untuk mencari suatu alternatif, alternatif tersebut sedapat mungkin
diperbandingkan dalam kondisi
- Memberikan hasil yang sama, atau
- Mengarah pada tujuan yang sama, atau
- Menunjukan fungsi yang sama
Penyamaan
tersebut sulit untuk dimungkinkan dalam studi ekonomi, maka dibuat dasar
ekuivalensi berdasarkan:
- Tingkat suku bunga
- Jumlah uang yang terlibat
- Waktu penerimaan/pengeluaran uang
- Cara pembayaran kembali modal yang diinvestasikan dalam penutupan modal awal.
Dengan kata
lain, dalam dua diagram cashflow disebut ekuivalen pada suatu tingkat bunga
tertentu, jika dan hanya jika, keduanya mempunyai nilai (worth) yang sama pada
tingkat bunga tersebut.
- Nilai harus dihitung untuk periode waktu yang sama (paling banyak digunakan adalah waktu sekarang (Present Worth), tetapi setiap titik pada rentang waktu yang ada dapat digunakan)
- Ekuivalensi tergantung pada tingkat bunga yang diberikan (cashflow tidak akan ekuivalen pada tingkay bunga yang berbeda)
Ekuivalensi
cashflow tidak harus berarti bahwa pemilihan cashflow tidak penting. Pasti ada
alasan mengapa suatu cashflow lebih dipilih dari yang lainnya.
Perhitungan Ekivalensi
Nilai Ekivalensi Pengeluaran = Nilai
Ekivalensi Penerimaan
Contoh:
Hari ini budi menabung di bank
sebesar Rp 10.000. dua dan empat tahun kemudian ditabungnya lagi masing-masing
sejumlah Rp 5.000. maka jumlah uang tabungannya pada tahun ke 7 dar hari ini
bila suku bunga i =10 % adalah sebesar Rp 34.195
Rumus-Rumus Bunga Majemuk dan
Ekivalensinya
Notasi yang
digunakan dalam rumus bunga yaitu :
i (interest) = tingkat suku bunga per
periode
n (Number) = jumlah periode bunga
P (Present Worth) = jumlah uang/modal pada saat sekarang
(awal periode/tahun)
F (Future Worth) = jumlah uang/modal pada masa mendatang
(akhir periode/tahun)
A (Annual Worth) = pembayaran/penerimaan yang tetap pada
tiap periode/tahun
G (Gradient) = pembayaran/penerimaan dimana
dari satu periode ke periode berikutnya
terjadi penambahan atau pengurangan yang
besarnya sama
2.3.1
present worth analysis
Present
worth analysis (Analisis nilai sekarang) didasarkan pada konsep ekuivalensi di
mana semua arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan dalam titik waktu
sekarang pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (minimum
attractive rate of return-MARR). Untuk mencari NPV dari sembarang arus kas,
maka kita harus melibatkan faktor bunga yang disebut Uniform Payment Series –
Capital Recovery Factor (A/P,i,n).
Usia pakai
berbagi alternative yang akan dibandingkan dan periode analisis yang akan
digunakan bisa berada dalam situasi:
- Usia pakai sama dengan periode analisis
- Usia pakai berbeda dengan periode analisis
- Periode analisis tak terhingga
Analisis
dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung Net Present Worth (NPV) dari masing
– masing alternative. NPV diperoleh menggunakan persamaan:
NPV =
PWpendapatan – PWpengeluaran
Untuk
alternatif tunggal, jika diperoleh nilai NPV ≥ 0, maka alternatif tersebut
layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu
alternatif, maka alternatif dengan nilai NPV terbesar merupakan alternatif yang
paling menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifat
independent, dipilih semua alternatif yang memiliki nilai NPV ≥ 0.
Analisis
present worth terhadap alternatif tunggal
Contoh:
Sebuah perusahaan
sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan seharga Rp 30.000.000,. Dengan
peralatan baru itu akan diperoleh penghematan sebesar Rp 1.000.000,- per tahun
selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu memiliki nilai jual Rp
40.000.000,-.Apabila tingkat suku bunga 12% per tahun, dengan present worth
analysis, apakah pembelian tanah tersebut menguntungkan?
Penyelesaian:
NPV =
40.000.000(P/F,12%,8) – 1.000.000(P/A,12%,8) – 30.000.000
NPV =
40.000.000(0.40388) – 1.000.000(4.96764) – 30.000.000
NPV = –
8.877.160
Oleh karena
NPV yang diperolehØ < 0, maka pembelian peralatan
tersebut tidak menguntungkan.
Analisis
present worth terhadap beberapa alternatif
Usia pakai
semua alternatif sama dengan periode analisis
Contoh:
Sebuah
perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya.
Dua alternatif peralatan masak dengan usia pakai masing-masing 8 tahun
ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
Harga beli (Rp.)Keuntungan per tahun (Rp.) Nilai sisa di akhir usia pakai (Rp.)
X
2.500.000
750.000 1.000.000
Y
3.500.000
900.000 1.500.000
Dengan
tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin mana yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
Mesin X :
NPVX =
750.000(P/A,15%,8) + 1.000.000(P/F,15%,8) – 2.500.000
NPVX =
750.000(4.48732) + 1.000.000(0,32690) – 2.500.000
NPVX =
1.192.390
Mesin Y :
NPVY =
900.000(P/A,15%,8) + 1.500.000(P/F,15%,8) – 3.500.000
NPVY =
900.000(4.48732) + 1.500.000(0.32690) – 3.500.000
NPVY = 1.028.938
Maka, pilih
mesin X
Usia pakai
alternatif berbeda dengan periode analisis
Pada situasi
di mana usia pakai berbeda dengan periode analisis, digunakan asumsi perulangan
(repeatability assumption) dengan periode analisis yang merupakan kelipatan
persekutuan terkecil dari usia pakai alternative. Dengan asumsi itu,
alternative yang telah habis usia pakainya sebelum periiode analisis berakhir
akan digantikan oleh alternative yang sama. Arus kas masuk dan arus kas keluar
pada periode usia pakai pertama akan berulang pada periode perulangan
berikutnya, kecuali jika disebutkan lain. Asumsi ini diterapkan untuk
mempermudah pembuatan model dalam pengambilan keputusan.
Contoh:
Sebuah
perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya.
Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
Usia pakai (tahun) Harga beli
(Rp.) Keuntungan per
tahun (Rp.) Nilai sisa pada akhir usia manfaat (Rp.)
X
8
2.500.000
750.000 1.000.000
Y
16
3.500.000
900.000 1.500.000
Dengan
tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
Mesin X:
NPVX =
750.000(P/A,15%,16) + 1.000.000(P/F,15%,8) + 1.000.000(P/F,15%,16) –
2.500.000(P/F,15%,8)
NPVX =
750.000(5.95423) + 1.000.000(0.32690) + 1.000.000(0.10686) – 2.500.000(0.32690)
NPVX
= 1582182,5
Mesin Y:
NPVY =
900.000 (P/A,15%,16) + 1.500.000(P/F,15%,16) – 3.500.000
NPVY =
900.000 (5.95423) + 1.500.000(0.10686) – 3.500.000
NPVY =
2.019.097
NPV mesin Y,
Rp 2.019.097,- lebihØ besar daripada NPV mesin X, Rp
1.582.182,50,- Maka dipilih mesin Y.
Periode
Analisis Tak Terhingga
Pada situsi
ini di mana periode analisis tidak terhingga, perhitungan NPV dari semua arus
masuk dan arus keluar dilakukan dengan metode capitalized worth (nilai modal).
Jika hanya unsur biaya saja yang diperhitungkan, maka hasil yang diperoleh
disebut capitalized cost (biaya modal). Metode tersbut mempermudah perbandinga
alternative dengan usia pakai yang tak terhingga, dimana asumsi perulangan
sulit untuk diterapkan.
Capitalized
worth adalah sejumlah uang yang harus dimiliki saat ini. Dengan demikian,
diperoleh pembayaran yang besarnya sama selama periode tak terhingga pada
tingkat suku bunga i% per periode.
Dari factor
bunga majemuk untuk nilai n tak terhingga, didapatkan nilai (P/A,i,n) = 1/I
sehingga:
Contoh :
Sebuah
perusahaa akan membeli sebuah mesin untuk meninggalkan pendapatan tahunannya.
Dua alternative mesin ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
Usia pakai (tahun) Harga beli (Rp.) Keuntungan per tahun (Rp.)Nilai sisa pada
akhir usia manfaat (Rp.)
X
8
2.500.000
750.000 1.000.000
Y
9
3.500.000
900.000 1.500.000
Dengan
tingkat suku bunga 15% per tahun dan periode analisis tak terhingga, tentukan
mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
CWX =
750.000(P/A,15%,∞) + 1.000.000(A/F,15%,8)(P/A,15%,∞) –
2.500.000(A/P,15%,8)(P/A,15%,∞)
CWX =
750.000(1/0.15) + 1.000.000(0.07285)(1/0.15) – 2.500.000(0.22285)(1/0.15)
CWX =
1771500
CWY =
900.000(P/A,15%,∞) + 1.500.000(A/F,15%,8)(P/A,15%,∞) –
3.500.000(A/P,15%,8)(P/A,15%,∞)
CWY =
900.000(1/0.15) + 1.500.000(0.05957)(1/15) – 3.500.000(0.20957)(1/0.15)
CWY =
1.705.733,33
2.3.2 future
worth analysis
Digunakan
untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan tingkat suku
bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu. Untuk menghitung FV bisa
menggunakan fungsi fv() yang ada dimicrosoft excel. Ada lima parameter yang ada
dalam fungsi fv(), yaitu :
- Rate: tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.
- Nper: jumlah angsuran yang dilakukan
- Pmt: besar angsuran yang dibayarkan.
- Pv: nilai saat ini yang akan dihitung nilai akan datangnya.
- Type: jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran dilakukan diakhir periode.
Contoh 1:
Biaya masuk
perguruan tinggi saat ini adalah Rp50.000.000, berapa biaya masuk perguruan
tinggi 20 tahun yang akan datang, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan
inflasi satu digit, misal 8% per tahun, dengan menggunakan fungsi fv(),
masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
- Rate = 8%
- Nper = 20
- Pmt = 0, tidak ada angsuran yang dikeluarkan tiap tahunnya
- Pv = -50000000, minus sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang
- Type = 0
Dari masukan
diatas maka akan didapat nilai 233,047,857.19
Contoh 2:
Setiap bulan
kita menabung dibank sebesar 250.000, saldo awal tabungan kita adalah
10.000.000, bunga bank pertahun 6%, dengan asumsi tidak ada potongan bunga dan
biaya administrasi, berapa uang yang akan kita dapat 20 tahun yang akan
datang?, dengan menggunakan fungsi fv(), masukkan nilai untuk
parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
- Rate = 6%/12, dibagi 12 karena angsuran 250.000 dilakukan perbulan
- Nper = 20×12 = 240, dikali 12 karena angsuran dilakukan per bulan
- Pmt = -250000, nilai yang ditabungkan setiap bulan, minus sebagai tanda cashflow kita mengeluarkan uang
- Pv = -50000000, minus sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang
- Type = 0
Dari masukan
diatas maka akan didapat nilai 148,612,268.55
Yang perlu
diperhatikan dalam penggunakan fungsi fv adalah satuan untuk parameter rate,
nper dan pmt haruslah sama, jika satuannya bulan maka harus bulan semua, jika
ada yang bersatuan tahun maka harus dikonversi ke satuan bulan.
2.3.3 Konsep
Annual Worth Analysis
Annual Worth
Analysis Metode Annual Worth (AW) atau disebut juga Annual Equivalent yaitu
metode dimana aliran kas masuk dan kas keluar didistribusikan dalam sederetan
nilai uang tahunan secara merata (sama besar), setiap periode waktu sepanjang
umur investasi, pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (MARR).
Istilah
Capital Recovery (CR)
CR adalah
Nilai merata tahunan yang ekuivalen dengan modal yang
diinvestasikan.
CR = I(A/P,
i, n) – S(A/F, i, n)
CR = (I-S)
(A/F, i, n) + I(i)
CR = (I-S)
(A/P, i, n) + S(i)
- I : Investasi awal
- S : Nilai sisa di akhir usia pakai
- n : Usia pakai
AW = Revenue
–Expences -CR
Annual Worth
Analysis dilakukan terhadap:
- Alternatif tunggal , layak jika AW > 0
- Beberapa alternatif dgn usia pakai sama
- Beberapa alternatif dgn usia pakai berbeda
- Periode analisis tak berhingga
Untuk 2,3,
dan 4 : dipilih AW terbesar
Contoh
- Sebuah mesin memiliki biaya awal sebesar 1 juta rupiah, dengan usia pakai 10 tahun. Nilai sisa pada akhir usia adalah 200 ribu rupiah. Dengan tingkat suku bunga 10% per tahun, tentukan besar capital recoverynya.
- Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan baru seharga 30 juta rupiah. Dengan peralatan baru tersebut akan diperoleh penghematan sebesar 1 juta rupiah pertahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8 peralatan itu memiliki nilai jual 40 juta rupiah.
Apabila
tingkat suku bunga 12% per tahun, dengan Annual Worth Analysis, apakah
pembelian peralatan tersebut menguntungkan?
- Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin dengan usia pakai masing-masing 8 tahun ditawarkankepada perusahaan:
- Mesin-x dengan harga beli 2,5 juta rupiah, keuntungan per tahun 750 ribu rph, nilai sisa padaakhir usia manfaat 1 juta rph.
- Mesin-y dengan harga beli 3,5 juta rph, keuntungan per tahun 900 ribu rph, nilai sisa pada akhir usia manfaat sebesar 1,5 juta rupiah.
Dengan
tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli?
Contoh usia
pakai berbeda
- Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:
- Mesin-x usia pakai 8 tahun dengan harga beli 2,5 juta rupiah, keuntungan per tahun 750 ribu rph, nilai sisa padaakhir usia manfaat 1 juta rph.
- Mesin-y usia pakai 9 tahun dengan harga beli 3,5 juta rph, keuntungan per tahun 900 ribu rph, nilaisisa pada akhir usia manfaat sebesar 1,5 juta rupiah.
Dengan
tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli?
Contoh
Analisis Tak berhingga. 6. Bandingkan tiga alternatif berikut menggunakan
tingkat
suku bunga
10% per tahun, lalu pilih alternatif terbaik:
- Alternatif-A Investasi awal $1 juta, keuntungan tahunan $150 ribu, usia pakai tak berhingga.
- Alternatif-B Investasi awal $1,5 juta, keuntungan tahunan $250 ribu, usia pakai 14 tahun.
- Alternatif-C Investasi awal $2,5 juta, keuntungan tahunan $500 ribu, usia pakai 9 tahun.
Alternatif B
dan C menggunakan asumsi perulangan dengan konsekuensi ekonomi yang selalu
sama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu dari uang
merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang pada waktu sekarang
akan lebih berharga dari pada nilai uang pada masa yang akan datang atau suatu
konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan
waktu.
Dalam suatu
kasus untuk mencari suatu alternatif, alternatif tersebut sedapat mungkin
diperbandingkan dalam kondisi
- Memberikan hasil yang sama, atau
- Mengarah pada tujuan yang sama, atau
- Menunjukan fungsi yang sama
Penyamaan
tersebut sulit untuk dimungkinkan dalam studi ekonomi, maka dibuat dasar
ekuivalensi berdasarkan:
- Tingkat suku bunga
- Jumlah uang yang terlibat
- Waktu penerimaan/pengeluaran uang
- Cara pembayaran kembali modal yang diinvestasikan dalam penutupan modal awal.Dengan kata lain, dalam dua diagram cashflow disebut ekuivalen pada suatu tingkat bunga tertentu, jika dan hanya jika, keduanya mempunyai nilai (worth) yang sama pada tingkat bunga tersebut.
- Nilai harus dihitung untuk periode waktu yang sama (paling banyak digunakan adalah waktu sekarang (Present Worth), tetapi setiap titik pada rentang waktu yang ada dapat digunakan)
- Ekuivalensi tergantung pada tingkat bunga yang diberikan (cashflow tidak akan ekuivalen pada tingkay bunga yamg berbeda)
Ekuivalensi
cashflow tidak harus berarti bahwa pemilihan cashflow tidak penting. Pasti ada
alasan mengapa suatu cashflow lebih dipilih dari yang lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Google.http://ilmumanajemen.wordpress.com.
Diakses tanggal 18 Nopember 2014.
Google. http://.ekonomiteknik112081081.blogspot.com/2012/02/konsep-annual-worth-analysis.html.
Diakses tanggal 18 Nopember 2014.
Google. http://sjarimonogakari.blogspot.com/2012/12/bab-8-konsep-nilai-waktu-dari-uang.html.
Diakses tanggal 18 Nopember 2014.
Komentar
Posting Komentar